Empuknya Menggoda Selera, Ayam Tulang Lunak Kraton

Empuknya Menggoda Selera, Ayam Tulang Lunak Kraton
Empuknya Menggoda Selera, Ayam Tulang Lunak Kraton. Kota Semarang memiliki beragam jenis kuliner. Selain bandeng presto dan lunpia yang menjadi makanan khas Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini, ada juga Ayam Tulang Lunak Kraton yang bisa dijadikan oleh-oleh. Lokasinya berada di Jalan Wahid Hasyim No 105-107 Kranggan, Semarang.

Usaha ayam tulang lunak ini telah dirintis sejak 1986 dengan keunggulannya, yakni lebih segar dan bebas formalin karena diperoleh langsung dari pemotong ayam.

Penggemar ayam tulang lunak ini pun tak hanya warga Kota Semarang, tapi justru sebagian besar adalah pembeli dari luar kota yang sedang berwisata di Semarang.

Pemilik Toko Ayam Tulang Lunak Kraton Maria Lindawati Atmodjo yang merupakan generasi kedua, meneruskan usaha orangtuanya Ami Ekowati mengungkapkan bahwa usaha ini berawal dari Ami Ekowati yang melihat ada makanan Bandeng Duri Lunak sehingga muncul ide membuat ayam tulang lunak. Selain itu, juga karena banyak orang suka makan ayam goreng.

“Namun kadang mereka direpotkan karena tulangnya keras. Maka, mama saya kemudian membuat masakan ini dan usahanya kami teruskan sampai sekarang,” ucap Lindawati.

Lantas, apa resepnya yang membuat ayam ini begitu digemari? Cara memasaknya cukup sederhana, yakni ayam dicuci sampai bersih, diberi bumbu-bumbu seperti bawang, garam dan bumbu dapur, tanpa bahan pengawet. Kemudian dimasak dalam panci presto selama 3 jam sambil dijaga tekanannya.

”Setelah itu didiamkan sampai tekanan dalam alat presto normal, ayam dikeluarkan, ditiriskan, diletakkan di atas piring, selanjutnya siap digoreng,” bebernya.

Toko Ayam Tulang Lunak Kraton memiliki tiga menu andalan, yakni ayam goreng, ayam bakar, dan ayam panggang Klaten. Rasanya pun berbeda dari tiga menu tersebut, jika merasakan ayam goreng Kraton akan terasa kress bercampur sedikit asin karena ditambahkan adonan krispy yang terpisah dengan daging ayamnya.

Adapun ayam bakar bakarnya akan terasa manis karena ditambahkan bumbu kecap. ”Bagi yang tak selera asin dan manis bisa mencoba ayam panggangh klaten, rasanya gurih karena diolah dengan santan ala gudeg yang dioles saat pemanggangan,” kata istri Setiono ini.

Guna mematenkan merek dagangnya agar tak ditiru pihak lain, uasaha ini pun didaftarkan hak paten ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sejak 1998. Langkah itu mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) dengan memberikan penghargaan kepada usaha tersebut atas prestasi sebagai produsen ayam tulang lunak bermerek pertama di Indonesia.

Penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka kepada pemilik Toko Ayam Tulang Lunak Kraton, yakni pasangan suami istri Setiono dan Lindawati pada Selasa (13/11/2018).

”Kami berharap, kedepannya Resep Ayam Tulang Lunak Kraton ini dapat tetap terjaga kelestariannya secara turun temurun, semakin berkembang, dan menjadi kebanggan kota Semarang serta semakin dikenai sebagai trademark (merek) asli masyarakat lndonesia,” harap Paulus Pangka.

Comments

Popular posts from this blog

Timnas Senior Kalah dengan Timnas U-19

Sri Mulyani: Rupiah Kembali Menguat