Thailand Dan Vietnam Jadi Saingan Terberat
Thailand Dan Vietnam Jadi Saingan Terberat. Ada enam negara yang bersaing memperebutkan juara Castrol Super
Mechanic Contest 2018. Tim Indonesia memprediksi saingan terberat adalah
Vietnam dan Thailand. Dua negara itu unggul dari segi kecepatan bongkar
pasang kendaraan.
Salah seorang delegasi Indonesia, Rohim, mengatakan, Vietnam dan Thailand memang menjadi unggulan. Sebab, dua negara itu selalu bergantian memenangi lomba mekanik yang diadakan Castrol tersebut.
Vietnam duduk di peringkat pertama pada kompetisi yang berlangsung tahun lalu . Seterunya Thaildand di ranking kedua. “Indonesia juara ke tiga,” paparnya.
Pria asal Desa Kludan, Tanggulangin itu menambahkan, Vietnam dan Thailand unggul dari sisi kecepatan. Bongkar-pasang kendaraan hingga troubleshooting dikerjakan dalam waktu kurang dari setengah jam.
Mualim salah satu peserta lain, turut merasakan kecepatan bongkar-pasang kendaraan dua negara tersebut. Kala itu Indonesia kalah bersaing. “Kami di peringkat ketiga,” katanya.
Pria 40 tahun itu mengatakan, tim Indonesia kalah adu cepat. Setelah dievaluasi, hal itu disebabkan tim kurang memanfaatkan waktu. Di sisi lain, Vietnam dan Thailand selalu pandai mengoptimalkan waktu. “Ketika lomba fokus menuntaskan persoalan. Sehingga cepat,” jelasnya.
Faktor kebiasaan menjadi penyebab. Menurut Mualim, mekanik Indonesia kurang memanfaatkan waktu. “Ketika kerja ada waktu leyeh-leyeh sebentar,” papar pemilik bengkel Berkat Motor Tangerang itu.
Salah seorang delegasi Indonesia, Rohim, mengatakan, Vietnam dan Thailand memang menjadi unggulan. Sebab, dua negara itu selalu bergantian memenangi lomba mekanik yang diadakan Castrol tersebut.
Vietnam duduk di peringkat pertama pada kompetisi yang berlangsung tahun lalu . Seterunya Thaildand di ranking kedua. “Indonesia juara ke tiga,” paparnya.
Pria asal Desa Kludan, Tanggulangin itu menambahkan, Vietnam dan Thailand unggul dari sisi kecepatan. Bongkar-pasang kendaraan hingga troubleshooting dikerjakan dalam waktu kurang dari setengah jam.
Mualim salah satu peserta lain, turut merasakan kecepatan bongkar-pasang kendaraan dua negara tersebut. Kala itu Indonesia kalah bersaing. “Kami di peringkat ketiga,” katanya.
Pria 40 tahun itu mengatakan, tim Indonesia kalah adu cepat. Setelah dievaluasi, hal itu disebabkan tim kurang memanfaatkan waktu. Di sisi lain, Vietnam dan Thailand selalu pandai mengoptimalkan waktu. “Ketika lomba fokus menuntaskan persoalan. Sehingga cepat,” jelasnya.
Faktor kebiasaan menjadi penyebab. Menurut Mualim, mekanik Indonesia kurang memanfaatkan waktu. “Ketika kerja ada waktu leyeh-leyeh sebentar,” papar pemilik bengkel Berkat Motor Tangerang itu.
Comments
Post a Comment